Senin, 07 April 2008

Mandeg

Apa yang harus dilakukan jika otak macet? Saya terkena penyakit itu selama berbulan-bulan. Proyek yang semestinya selesai berbulan-bulan lalu ternyata mandeg. Saya jadinya frustasi. Begitu mau meneruskan malah bengong tak tahu harus bagaimana. Jengkel dan jadinya sering pengen nangis sendiri kalo ingat proyek satu ini. Padahal ini proyek pesanan orang yang sangat penting. Rasanya pengen seperti Yesus waktu di Taman Getsemani menjelang ajal menjemput: "Bapa, singkirkan cawan ini dari hadapanku". Meskipun sebagai manusia Yesus ketakutan, tapi Dia menerima juga apa yang sudah dituliskan dalam Kitab. Dia mati juga di salib setelah melalui serangkaian proses penyiksaan yang luar biasa.

Sesudah Paskah yang terlewati beberapa minggu lalu, semestinya saya merenungkan kisah perjalanan Yesus itu. Tapi wong saya dasarnya mudah patah semangat. Betul-betul susah sekali untuk meneruskan kerja yang sudah bertunda berbulan-bulan lamanya. Saya sudah pernah mencoba dengan segala macam cara. Dari yang mulai absen dari kantor, begadang, nonton film dulu sebelum kerja, tapi tetap saja gagal. Ada saja kejadian. Pas saya absen dari kantor, malah saya sakit. Pas saya begadangan, ujung-ujungnya bengong di depan laptop.

Aduh, saya bingung. Harus bagaimana lagi? Banyak ide di kepala tapi hasilnya kok tidak tuntas. Banyak draf tulisan, banyak konsep kerja sudah dibuat. Tapi hasilnya tidak ada realisasi. Malah jadinya ngabisin waktu.

Sementara saya merasa waktu ini kok berjalan cepet sekali. Tiba-tiba saja bulan Maret sudah selesai, tiba-tiba saja satu minggu pertama di bulan April sudah terlewati. Waktu cepat sekali melaju dan nggak mau kompromi sama siapa saja. Saya jadinya geregetan sendiri.

Hgrh.........