Jumat, 11 Juni 2010

Kue Kering Madu Spekuk

Wah, baru inget kue yang satu ini lupa belum diposting. Ini kue wuenak bener. Suami sama anakku demen banget. Kalau nggak dibilangin kalau harus difoto dulu, begitu keluar dari oven bisa-bisa langsung amblas.
Yang di foto ini adalah sisa-sisa (hi..hi..) yang belum diembat mereka berdua. Asli ini kue enaaaakkk banget.

Resepnya dari Tabloid Saji edisi 100/th.IV/13-26 Juni 2007.

Bahan:
150 gram margarin
100 gram gula tepung
25 gram madu
2 kuning telur
30 gram havermut (aku gak pake)
50 gram keping cokelat
50 gram kacang tanah, disangrai, dicincang kasar (aku pakai almond)
200 gram tepung terigu protein rendah (aku pakai segitiga biru)
20 gram susu bubuk
1/2 sdt baking powder
1 sdt bumbu spekuk

Cara Membuat:
1. Kocok margarin dan gula tepung 40 detik. Tambahkan madu. Kocok rata. Masukkan kuning telur. Kocok rata.
2. Tambahkan havermut, keping cokelat, dan kacang tanah. Aduk rata.
3. Masukkan tepung terigu, susu buubk, baking powder, dan bumbu spekuk sambil diayak dan diaduk rata.
4. Sendookkan di loyang yang dioles margarin. Tusuk-tusuk dengan garpu.
5. Oven 25 menit dengan suhu 150 derajat Celcius.

Untuk 550 gram.

Spekulas Crispy Cookies


Ini hasil uji coba resep pak Sahak yang diposting di milis NCC 8 Juni lalu. Aku coba 9 Juni, langsung keesokan harinya. Kenapa semangat sekali? Soalnya pakai bumbu spekuk. Pasti enak.

Nah, setelah aku coba memang bener, enak banget. Cuma aku panggangnya kelamaan kali ya. Jadi separoh gosong, alias gak kemakan. Atau barangkali juga karena aku pakai loyangnya terlalu ceper. Aku pakai yang ada di oven Hock. Lain kali aku mau beli loyang yang khusus buat kue kering ah, barangkali memengaruhi.

Ini resepnya:

Bahan A
150 gram margarin
50 gram butter
160 gram gula palm
1 1/2 sdt spekok
1/2 sdt garam

Bahan B
50 gram susu evaporated (aku pakai susu dancow bubuk yang aku cairin)

Bahan C
350 tepung segitiga
30 susu bubuk
100 gram almond bubuk (aku pakai almond yang aku cincang rada halus)
½ sdt soda kue
1 sdt baking powder

Cara membuat :
1.Bahan A dikocok hingga mengembang (kurang lebih 4 menit )
2.Lalu masukan bahan B kocok kembali hingga rata.
3.Masukan bahan C aduk rata.
4.Kemudian roll tipis kuran lebih 3 – 5 mm(roll bermotif lebih cantik).Potong dengan ukuran 7X3 (aku gak punya rol bermotif, tapi pakai imprint mat)
5.Susun di loyang
6.Panggang dengan suhu 150 derajat selama 25 – 30 menit atau sampai matang.

O ya, menurutku kalau ditambah bubuk jahe lebih enak. Pas aku tanyakan via email ke Pak Sahak, beliau bilang boleh saja ditambah bubuk jahe, ukurannya 1 sendok teh. Ok deh, Pak lain kali aku bikin pakai bubuk jahe. Terima kasih, Pak Sahak!

Perkenalan Kue dan Kitchen Project


Ontbijtkoek coklat ini adalah penanda pertama peluncuran kue buatan tanganku ke publik. Sekaligus juga perkenalan logo baru kitchen project. 

Ceritanya, selama ini bikin kue baru buat sendiri. Kalaupun perkenalan kue ke publik (cie..) sudah dilakukan pake facebook dengan nama kitchen project. Puding juga sudah pernah dikenalin, tapi sebatas buat arisan keluarga. Sedangkan mencicip kue belum pernah dilakukan. Naah, kali ini ada kesempatan. Pas ada acara kumpul-kumpul di apartemen teman di bilangan Palmerah Sabtu, 5 Juni lalu, aku bawa dua macem: ontbijtkoek coklat sama praline almond kismis.


Ternyata teman-teman pada suka. Apalagi praline almond kismisnya dapat tanggapan baik. Terima kasih ya teman-teman sudah berkenan menjadi pencicip pertama proyek dapurku. Semoga membawa berkah dan rejeki..Ayo lagi siapa mau pesen??

Crazy Cup Cake di NCC Matraman


Penasaran pengen tahu bagaimana menghias cupcake. Aku putuskan ikutan aja kursus crazy cupcake di NCC Matraman Minggu 6 Juni lalu. Padahal kemarinnya abis kena macet luar biasa di Bintaro gara-gara tol BSD kebanjiran. Tapi ya demi kursus, aku bela-belain biarpun kaki masih pegel aku ke Matraman.

Tempat kursus adalah markas pusat NCC. Ini kediaman pasangan Fatmah Bahlawan dan Wisnumartono, keduanya pendiri NCC. Rumahnya sederhana namun luas. Kami kursus di ruang tengah. Ada delapan orang peserta. Pengajarnya Uni Dewi Anwar. Ada dua resep yang didemokan: vanilla cup cake dan chocolate cup cake.

Yang pertama adalah jenis butter cake, yang pertama dilakukan adalah mengocok mentega, gula, dan vanila kemudian baru telur. Cara pengocokannya dari kecepatan rendah kemudian bertahap ke tinggi. Nah, kalau yang kedua itu jenis sponge cake, yang dikocok pertam adalah telur, gula pasir, emulsifier, dan garam. Mengocoknya bisa langsung dengan kecepatan tinggi. Aku bengong liat Prita, asisten yang mengocok adonan. Cuepetnya itu lho, dan bisa langsung berjambul petruk. Setelah itu baru masukkan tepung terigu, coklat bubuk, dan vanili yang diayak. Chocolate cup cake bisa dikukus atau dipanggang.

Berikutnya adalah menghias cup cake. Setelah uni Dewi demo dengan macam-macam bahan, kami rehat dulu makan siang kemudian saatnya kami praktik sendiri. Ini contoh dari uni Dewi:


Masing-masing diberi enam cup cake. Tiga vanilla cup cake dan tiga chocolate cup. Nah..ini hasil aku berkreasi:

Ternyata bikin swirl itu nggak gampang he, liat aja punyaku mleyot-mleyot. Tapi ya gak papa, lah. Setidaknya ini tahap yang harus aku lalui dulu sebelum bener-bener bisa :)

Rabu, 02 Juni 2010

Ontbijtkoek Cokelat


Ini kue masa lalu. Waktu aku kecil ibu sering sekali bikin kue ini. Bumbu spekuk yang meruar saat kue di oven berbau khas banget. Haruum... Menurut hasil googling, spekuk asal katanya spekkoek - kue berbentuk lemak dan berlapis-lapis. Kita kenal kue jenis itu dengan nama lapis legit. Bumbu spekuk yang berbentuk tepung bubuk berwarna coklat itu sendiri gabungan rempah-rempah pala, kayu manis, dan coklat.

Nah, kalo ontbijtkoek artinya sarapan. Jadi ini kue biasa dihidangkan buat sarapan pagi. Kalo dilihat dari bahan-bahan dan cara membuatnya, menurutku kue ini ya sponge cake, cuma diberi bumbu spekuk tadi. O ya, yang khas adalah adanya taburan kacang kenari. Jadinya saat digigit ada kretuk-kretuk gurihnya kenari.

Setelah puluhan tahun tak ketemu ontbijtkoek, aku dapat resepnya di Tabloid Saji edisi 100/th.IV/13-26 Juni 2007. Udah setahun lalu cuma ditumpuk aja, baru setelah sekarang semangat baking membara, aku coba resepnya. Di Saji, disajikan empat varian ontbijtkoek: cokelat, keju, kelapa, dan karamel.

Karena pertama kali bikin sendiri tanpa ada ibu-ku seperti di jaman dulu, yaa aku pilih ontbijtkoek cokelat. Pikirku kalo bantat setidaknya aku masih mau makan he..he..Awalnya pas mulai bikin, persiapan rasanya udah matang. Bahan-bahan komplit - kecuali kacang kenari aku ganti kacang almond aja sisa bikin praline coklat waktu itu, ditimbang sesuai ukuran. Loyang disiapkan, oles mentega, kasih kertas, oles mentega lagi. Oven udah nangkring di kompor, mulai dipanaskan. Sekarang saatnya mengocok gula dan telur.

Lah...ternyata pas lagi asyik mengocok gas habis! Mana hujan deras lagi. Waduh, mulai dah ketegangan merambat naik. Telpon warung minta diantar gas, sekarang juga, biarpun hujan kalo bersedia ngantar aku kasih tambahan biaya. Eh, kok ya gas yang gede abis, adanya yang kecil. Katanya mau dipinjami dulu cuma bayar 15 ribu. Ya udah aku nurut. Ditunggu lama, itu gas ndak datang juga. Adonan yang dikocok udah mulai mengembang. Bentar lagi dituang tepung dan tuang di loyang. Harusnya kan langsung masuk oven, takut kenapa-napa. Hujan makin deras.

Ditunggu lagi. Sampai pas udah tinggal masuk oven, si gas belum juga datang. Hujan udah mulai rintik-rintik. Aku susul ke warung pake mobil. Sampai sana kata yang punya warung orangnya udah berangkat dari tadi. Lah, nyasar kemana coba? Udah makin panik. Sampai rumah belum juga datang gasnya. Ditunggu lagi. Mau beli gas sendiri ndak berani pasang ke kompor. Gak ada cara lain. Menunggu aja.

Sampai akhirnya mas yang bawa gas datang juga. Naik motor sambil bawa payung di tangan kirinya. Jalannya pelaan banget. Di belakang bawa dua tabung gas gede, di depan kakinya mengapit tabung gas kecil. Aduuuhh..mas kemana aja? Katanya tadi ngambil gas dulu di gudangnya. Walah!

Perlu beberapa menit lagi buat manasin oven. Sampai akhirnya suhu ke 170 derajat Celcius, barulah aku panggang adonan. Sambil berdoa, pasrah. Mau bantat ya situlah. Mau apa lagi? O ya, harusnya di resep dipanggang pada suhu 190 derajat selama 15 menit, kemudian diturunkan suhunya 180 derajat dan panggang lagi 15 menit. Lah, tapi aku gak mudeng bagaimana cara menurunkan suhu pakai otang. Aku pakai aja suhu 170 derajat flat sampai sekitar 30 menit. Ini suhu yang aku biasa pakai kalo bikin kue. Dan, hasilnya ternyata gak bantat lho. Kuenya harum, empuk, gak eneg, dan mentul-mentul - eh apa ya bahasa Indonesianya yang baik? Pokoke kayak ada sensasi tersendiri gitu..adooh...:P

Ini resepnya:
Bahan:
4 butir telur
75 gram gula pasir
50 gram gula merah, disisir halus
1 sdt emulsifier (aku pake ovalet)
100 gram tepung terigu protein sedang (aku pake segitiga biru)
30 gram cokelat bubuk
2 sdt bumbu spekuk
50 gram kacang kenari, dicincang kasar (aku pake kacang almond)
50 gram margarine, dilelehkan
25 ml susu cair

Cara membuat:
1. Kocok telur, gula pasir, gula merah, dan emulsifier sampai mengembang. Tambahkan tepung terigu, cokelat bubuk, dan bumbu spekuk sambil diayak dan diaduk rata.
2. Masukkan margarine leleh dan susu cair sedikit-sedikit sambil diaduk perlahan. Tambahkan kenari. Aduk rata.
3. Tuang di loyang loaf 24x10x7 cm yang dioles margarine dan dialas kertas roti.
4. Oven 15 menit dengan suhu 190 derajat Celcius. Turunkan suhunya 180 derajat Celcius. Oven lagi 15 menit sampai matang.