Kamis, 08 Agustus 2013

Ontbijtkoek Lebaran 2013

Meski kami tidak merayakan hari raya Idul Fitri atau lebaran. Tahun ini saya ikut sibuk. Buat ontbijtkoek 11 loyang pesanan dari empat pelanggan. Sebagian besar untuk hantaran, yang lainnya untuk konsumsi sendiri. Begitu pengakuan mereka. 

Begitulah, maka tiga hari menjelang hari raya dapur saya setiap hari berantakan tapi bau wangi bumbu spekuk. Selama itu pula meja makan di dapur berada di bawah kekuasaan saya secara penuh. Bahkan kursinya pun tidak bisa dipakai anggota keluarga manapun kecuali saya. 



Satu demi satu kue pun jadi. Paling senang kalau lihat kue mengembang bagus dan masih panas di loyang. 



Berikutnya, setelah kondisi kue sudah sangat berkurang panasnya - adalah tahapan yang cukup tricky - apa ya bahasa Indonesia yang tepat untuk mengekspresikannya. Pokoknya harus ekstra hati-hati. Yaitu saat mengelupas kertas. Kalau terburu-buru, badan kue bisa ikut terkelupas. 


Karena untuk hantaran, maka mereka minta supaya kemasannya diberi sentuhan hari raya. Mintanya pakai ucapan dari plastik yang ditusukkan ke kuenya. Tapi, kemasannya kan pas sama ukuran kuenya. Jadilah aku buat seperti ini: 


Cantik kan? Ada tulisan Idul Fitri di setiap kemasan. Mungkin dari foto tidak begitu terlihat ya. Itu dari plastik yang dicat emas, cocok sama kardusnya. 

Semoga yang menerima berkenan..Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin. Terima kasih diberi kesempatan untuk ikut berbagai kebahagiaan di hari raya penuh berkah.. :)

Rabu, 17 Juli 2013

Eksperimen tanam daun bawang dan seledri

Sudah lama nggak nge-blog. Kangen juga. Mau cerita ah, tentang eksperimen tanam daun bawang. Dapat ide waktu liburan di Jogya kemarin. Di kebun tante, ada deretan pot isinya daun bawang. Lah, kok bisa? 

Penasaran aku jadinya. Beberapa hari lalu coba. Belanja di tukang sayur nyari daun bawang yang masih ada akarnya. Serumpun gitu. Mulai lah bereksperimen. Dan nyatanya jadi tuh, meski belum panen, tapi bangga juga. Seperti ini hasilnya: 

Photo: Eksperimen tanam daun bawang. Hasil belanja di tukang sayur. Tanam akarnya di pot, hanya dalam hitungan hari sudah bisa dipanen :)

Kesenangan, aku coba lagi tanam seledri, baru sehari paginya aku tengok udah ilang. Kayaknya sih dimakan tikus. 

Nah, pagi ini aku coba lagi. Belanja sengaja nyari seledri yang masih ada bonggol akarnya. Biasanya sih, ibu-ibu yang belanja cuma ambilin bagian batang daunnya saja, bonggolnya ditinggal. 

Di rumah, Putri yang semangat mau tanam. Ini fotonya: 

Photo: Eksperimen berikutnya, tanam seledri. Kali ini Putri yg tanam. Semoga tumbuh juga :)

Semoga tumbuh ya dek...semoga tikusnya nggak nakal lagi. Kita lihat besok pagi :)

Sabtu, 12 Januari 2013

Jamur Goreng

Lagi keranjingan jamur goreng, setelah gak sengaja ketemu tetangga di pasar kaget. Kami sama-sama pilih-pilih sayur, terus dia pegang seplastik jamur tiram. Aku tanya, "Diapain?" Jawabnya, "Digoreng aja pake tepung." Lah kok bisa?

Nah, singkat cerita dia beri resepnya berikut tips yang sederhana tapi penting. Bahannya cuma jamur tiram, tepung bumbu instan (aku pakai merek Sasa, variannya terserah, anak-anak suka yang untuk ayam goreng, bisa juga pakai yang serba guna, kalau aku sama suami suka yang hot and spicy).

Daan..jadilah jamur goreng ini makanan favorit keluarga. Bisa buat lauk, bisa buat camilan, digado aja.

Eh, ada yang belum tahu jamur tiram? Berikut penampakannya:


Caranya begini:

Potong batang jamur, ambil bagian payungnya saja.
Cuci jamur tiram sampai bersih. Peras hingga airnya habis, suwir-suwir sebesar kira-kira jari telunjuk.
Cairkan tepung bumbu instant dengan air es.
Rendam suwiran jamur sebentar hingga berbalur seluruhnya.
Goreng hingga warnanya kuning keemasan dan crispy.
Tiriskan dan jamur goreng siap disantap :)

Ini saat jamur dalam proses penggorengan:


Ini hasil akhirnya:


Pokoke mak nyuss!