Kalau dengar kata berkebun sepertinya kita mesti punya halaman yang luas. Tapi di perumahan di mana aku tinggal sulit punya halaman seperti yang diinginkan. Luas tanah cuma 72 meter persegi. Halaman depan sudah ditutup semua. Garasi ditutup keramik. Halaman samping ditutup cornblog.
Nah, tak ada tanah sama sekali - kecuali ya bertanam tanaman hias di pot-pot. Halaman depan, dekat pintu pagar ada seuprit tanah. Aku tanam pohon mangga yang pernah berbuah sekali - itupun rontok tertiup angin. Satu-satunya peluang untuk berkebun adalah di bawah pohon mangga. Luasnya sekitar 75x150cm. Mau ditanam apa?
Tapi semangat tetaplah membara, demi melampiaskan hasrat bercocok tanam, aku tanam cabe, tomat, serai, binahong, dan temu kunci. Tempo hari aku terpaksa cabut semua tanaman cabe, soalnya ada kutu dan semut menempel di pucuk daun. Ya sudahlah..harapannya di tanaman tomat. Nah, yang ini lumayan. Ia berbunga dan memberikan buah meski baru beberapa tapi hati bukan main riangnya :D
Setidaknya bukan buat aku saja, tapi buat memberi pelajaran sama anak-anak. Beli tomat cuma limaratus perak sebuah, itupun bisa dilakukan kapan saja. Tapi bertanam tomat hingga menghasilkan buah bisa berhari-hari lamanya. Belajar soal kesabaran dan ketekunan paling baik dari berkebun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar