12 September 2007
Kemarin saya batal naik KRL dari Tanah Abang. Soalnya saya mau beli baju renang dulu di Java Superstore di Thamrin. Lumayan banget lo, saya dapet baju renang ellese cuman 50rb perak! Ada sedikit noda bolpoin memang, tapi tak apa. Tak terlalu terlihat. Saya toh, bukan tipe perempuan berduit dan mau serba perfect untuk urusan fashion. Yang penting, sekarang saya punya tambahan amunisi buat rutin berenang.
BTW, kembali ke soal KRL. Saya naik dari Stasiun Sudirman. Seperti biasa. Yang jam 17.29. Setelah bermanuver sedikit, jadilah saya dapat tempat duduk. Lega rasanya. Kereta sore ini lumayan penuh soalnya. Saya bisa melanjutkan kisah-kisah seru Hercule Poirot sambil mendengarkan radio melalui HP.
Bicara soal mendengarkan radio melalui HP. Ini sekarang jadi kebiasaan saya yg baru di bis ato di kereta. Saya memang memilih HP yang ada fitur radio karena saya memang suka dengerin radio. Hari Rabu ini hari favorit saya, karena ada Wednesday Slow Machine di Kis FM. Sepanjang hari di hari Rabu Kis FM memutar lagu-lagu yang kalem dari aliran apa aja, bisa pop, rock, ato jazz, pokoknya yang slow. Hampir semua lagu-lagu yang diputar itu familiar di telinga saya. Heran juga saya, sepertinya dunia tidak berputar di radio, sehingga waktu terhenti. Saya sepertinya masih ada di masa SMA, masa kuliah, masa awal-awal kerja. Padahal begitu lagu berhenti, baru saya sadar kalo saya sudah beranak dan umur sudah beranjak jauh.
Radio adalah piranti teknologi informasi paling saya kagumi dan menjadi favorit saya dari dulu. Kalo setel radio kita bisa melakukan apa saja. Beda sama kalo setel teve kan harus nongkrong di depan layar kaca. Imajinasi juga bisa lebih hebat dibanding teve. Ketika kuliah di Yogya saya suka dengerin sandiwara radio di Radio Recobuntung. Saya bela-belain pulang ke rumah di antara jeda kuliah cuman buat dengerin sandiwara radio. Selesai acara saya kabur lagi ke kampus.
Sebenarnya bukan sandiwara radio tapi tepatnya diberi judul "Bacaan" karena ada seseorang yang membacakan cerpen atau cerber dari majalah berbahasa Jawa. Biasanya dari Penyebar Semangat - majalah berbahasa Jawa yang nampaknya sampai sekarang masih terbit karena punya niche market (pasar khusus). Hebatnya, si pembaca itu mampu memerankan berbagai karakter melalui suara yang diubah-ubah. Si pembaca ini adalah laki-laki tapi mampu jadi perempuan yang lemah lembut, nenek-nenek, terus jadi laki-laki yang dalam bayangan saya ganteng, ato lain kali jadi penjahat. Pokoknya hebat dia. Sayang sampai sekarang saya tak tahu siapa si pembaca ini. Acara ini juga nampaknya sudah ditiadakan.
Aduh, saya mulai melantur. Padahal judul posting kali ini Wednesday Slow Machine, mestinya kan membicarakan tentang itu kan? He..he..dasar saya memang tukang melantur. Tidak fokus.
Tapi pada intinya saya suka mendengarkan radio dan hari ini, hari Rabu, adalah favorit saya karena ada acara Wednesday Slow Machine di Kis FM. Kapan-kapan jika ada kesempatan saya akan kirim email ke Kis FM sebagai apresiasi saya sama acara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar