Kamis, 20 September 2012

Emping Garut



Ada yang tahu emping garut? Maksudnya bukan emping yang berasal dari kota Garut, Jawa Barat, tapi emping yang berasal dari akar tanaman garut.

Rasanya gurih dan ada rasa getar khas ubi garut.

Aku lebih mengenal kata "garut" sebagai tanaman ketimbang nama kota. Di kebun kakekku di Kelor, Wonosari banyak ditemui tanaman garut. Waktu kecil, garut diolah dengan cara dikukus atau dibakar saja. Ada rasa manis, gurih, getar, dan kalau menggigit ada bunyi kreyot..kreyot..

Menurut wikipedia, garut (maranta arundinaceae) adalah sejenis tumbuhan berbentuk terna (berbatang lunak tidak membentuk kayu) yang menghasilkan umbi yang dapat dimakan. Garut tidak pernah menjadi sumber pangan pokok namun ia kerap ditanam di pekarangan di pedesaan sebagai cadangan pangan dalam musim paceklik atau masa sulit.

Ini aku copy paste foto tanamannya dari wikipedia:



Emping garut yang aku pasang fotonya itu aku dapat saat ada acara Festival Desa 24 Maret lalu di Ragunan. Sudah lama sih, malah sudah habis sekarang. Ini emping garut produksi Kitaboga.

Di situsnya, Kitaboga mendefinisikan diri sebagai warung yang berkegiatan menyediakan produk pangan lokal hasil bumi sendiri. Kitaboga dikerjakan oleh kelompok-kelompok tani mandiri, bermodalkan tekad untuk maju. Proses pengelolaan lahannya dengan cara alami atau "ramah lingkungan", begitu katanya. Menurut mereka, perlakukan seperti itu akan menghasilkan produk yang sehat, aman dan bermartabat.

Keren ya? 

Aku suka dengan istilah "bermartabat" itu. Menurut pemahamanku itu artinya kita sebagai manusia yang dikaruniai akal budi tahu seharusnya tahu bagaimana menghormati bumi yang sudah memberi banyak pada kita. Pengolahan secara alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia akan melanggengkan produksi nutrisi bagi tanah. Bumi pun jadi sehat, dan kalau bumi sehat tentunya manusia pun sehat.

Itu salah satu alasanku beli emping garut ini, di samping juga karena aku kangen aja dengan rasa garut.

Tidak ada komentar: