Sabtu, 27 Februari 2010

Praline Kopi Pertamaku


Setelah beberapa lalu "berhasil" bikin permen coklat yang pakai stick, sekarang aku coba yang praline. O ya kata berhasil itu pakai tanda kurung soalnya masih belum sempurna. Masih belum rapi. Pokoknya tahap awal ini aku perkenalan dulu sama coklat, cara masak, dan cara mengemas.

Meski sudah punya buku dua tentang coklat, eh ujung-ujungnya resep yang aku pakai boleh nyontek dari punya Ria Chocoleveid di situsnya Icip-icip Di Dapur. Makasih ya Ria! Dia perbolehin kok siapa aja copy paste resep-resepnya. Dan ini dia yang aku contek, silakan klik dan bandingkan tampilannya yang jelas beda di http://icip2didapur.blogspot.com/2008/02/choco-coffee-praline.html

Nah, aku mo sharing pengalamanku bikin.

Rencananya coklat praline ini mau dibawa suami ke Malang besok pagi-pagi, jadi bikinnya ndadak. Mulai bikinnya sore soalnya hari ini cuaca lagi panas jadi nyari yang udaranya udah adem. Entah karena buru-buru terlalu bernafsu plus capek setelah seharian tadi jalan, bikinnya jadi 'kemrungsung'. Menurut Ria, harusnya untuk membuat kulitnya pakai kuas yang diulaskan berkali-kali. Ulasan pertama, tunggu kering, ulas lagi, tunggu kering, ulas lagi..begitu seterusnya sampai dinding kulit cukup tebal.

Nah, untuk kasusku ini karena ya itu tadi buru-buru, capek, plus udah malas (cari kambing hitam sebanyak-banyaknya), jadinya dindingnya belum terlalu tebal udah aku semprotkan isi. Jadinya ya seperti yang di foto itu. Filling-nya seperti lapisan tersendiri. Padahal harusnya tak terlihat dari luar. Untuk kepentingan foto ini (cie..) aku mau iris coklatnya biar kelihatan dalemnya, eh lha kok keras dan malah kepleset jadi seperti yang di foto itu. Jadi, kalo Anda sekalian perhatikan, di foto itu ada coklat yang tampak teriris sedikit :D

O ya, pas ngetim coklat putih-nya juga sepertinya aku keliru. Terlalu panas hingga si coklat jadi menggumpal dan gak leleh sempurna. Air di bawahnya sampai mendidih dan bunyi kretek-kretek. Wah, sampai panik. Lantas kompor aku matiin. Aku buang airnya dan ganti yang baru. Coklat juga terpaksa aku ganti yang baru. Setelah ngademin pikiran dan jiwa, mulai lagi. Sambil ngucap doa-doa, eh kok masih juga gak sempurnya lelehnya. Padahal api udah dikecilin. Tapi ya udah kadung dan udah gak ada lagi coklat putihnya ya langkah dilanjutkan. Jadi sih jadi, cuma ya itu tadi, karena kulit luar terlalu keras sementara yang dalam lembek ya pas digigit kayak kepleset gitu.

Soal rasa fillingnya? Wuah, sebenarnya enak banget lo. Aku persis nyonto Ria itu, pake Nescafe Pass. Baunya harum banget. O ya aku sepertinya keliru juga pas bikin fillingnya. Menurut Ria, butter itu dicampur terakhir. Nah, di aku karena gak teliti, semua bahan aku campur terus aku tim bareng-bareng. Sepertinya terlalu cair jadinya karena butternya lumer semua.

Biar bagaimana, ini namanya pertama kali. Jadi ya aku berharap lain kali bisa lebih baik dan lebih sempurna. Besar-besarin ati sendiri biar gak patah semangat :P

Tidak ada komentar: