Kamis, 14 Januari 2010

Botok Lamtoro Teri

Ini asli warisan leluhur. Suami suka banget. Kalo ada botok di meja, wuah bisa lahap dia makan. Cuma nasi hangat sama botok. Porsinya tiga bungkus sekali makan. Udah gitu masih camil-camil pula.

Di daftar menu keluargaku botok biasanya disajikan bareng dengan sayur bobor. Ini sayur bayam yang dimasak pakai santan. Tapi bayamnya harus yang jenis tertentu. Berbatang keras dan berdaun lebih tebal. Warnanya hijau tua, lebih gelap dibanding yang biasa untuk sayur bayam. Hanya saja selama tinggal di Jakarta ato Serpong kok belum nemu jenis bayam yang seperti itu. Dulu di Pasar Pujo, pasar dekat rumah di Yogyakarta, selalu dijual dua jenis bayam itu. Yang berbatang keras dan berdaun tebal itu buat sayur bobor ato gudangan (semacam pecel tapi pake parutan kelapa berbumbu). Sementara yang berbatang kurus dan berdaun tipis buat bayam, pecel, ato direbus begitu saja kemudian dicocol sambel terasi.

Pelengkap lainnya adalah lauk pauk yang dibacem. Bisa tahu bacem, tempe bacem, ato daging ayam bacem. Botok itu jadi semacam sambel nya gitu soalnya rasanya pedas sementar sayur bobor dan baceman lauk itu manis. Jika ditambah dengan krupuk karak nasi akan jadi paduan yang sangat sangat serasi...

Lanjut ke soal botok. Inilah resepnya:

Bahan:
1. Kelapa setengah tua diparut. Pilih kelapa yang daging kulitnya masih berwarna kuning dan kalau dipegang sangat lentur.
2. Lamtoro, cuci bersih, sisihkan
3. Teri medan, cuci bersih, sisihkan
4. Daun pisang untuk membungkus

Bumbu:
1. Bawang merah
2. Bawang putih
3. Cabe rawit (bisa yang jemprit ato yang ijo), sisihkan yang utuh untuk dibungkus
4. Daun salam, potong-potong kecil (kalo aku sekitar dua cm persegi)
5. Garam
6. Gula jawa

Cara membuat:
1. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabe, garam, gula jawa
2. Campurkan bumbu ke parutan kelapa, aduk rata. Bubuhi penyedap masakan atau maggie.
3. Masukkan lamtoro dan teri medan campur rata.
4. Ambil daun pisang, alasi adonan botok dengan potongan daun salam, kemudian taruh satu ato dua cabe (tergantung selera). Bungkus rapi.

Cara mengukus:
1. Panaskan kukusan hingga airnya mendidih dan beruap banyak.
2. Taruh bungkusan botok di atas langseng.
3. Kukus sekitar 30 menit.

O ya, paling mantap kalo bumbunya ditambah tempe busuk sepotong kecil. Enggak tahu kenapa tapi baunya yang 'sengak' itu bikin nikmat si botok. Ato bisa diganti sama irisan pete. Tempe busuk tak dijual di sini. Kalau mau niat, ya busukin sendiri. Kalo di Yogya dulu ada tuh dijual di pasar tradisional.

Tapi yang beginipun sudah cukup nikmat kok. Mau coba?

Tidak ada komentar: