Minggu, 10 Januari 2010

Mendol Tempe


Mendol tempe makanan khas orang Malang. Dan karena suami orang Malang, wajar aja kalo ini makanan favorit dia. Cuma setelah hampir sembilan tahun menikah, baru ini aku masakin mendol tempe. Sebelumnya aku gak paham betul. Lagipula gak begitu doyan sih. Kebetulan di ruko depan komplek ada warung jawa timuran langganan suami. Namanya warung Yu Mi. Terkenal lo. Pak Bondan yang jurnalis kuliner itu aja menulis tentang warung Yu Mi ini. Yu Mi orangnya gemuk dan ramah. Ia mau mengajak anakku main pas kami sedang makan. Di warung Yu Mi ini mendol enggak dijual secara khusus - maksudnya enggak disajikan gitu. Hanya untuk konsumsi Yu Mi dan keluarganya. Kalau suami datang dan kebetulan ia sedang masak mendol, Yu Mi pasti nawarin ke suami. Sekarang warung Yu Mi udah pindah dan suami belum juga mampir ke warung yang baru yang kabarnya tak jauh dari warung lama.

Selain dari warung Yu Mi. Beberapa bulan lalu bos suami mengundang kami untuk open house di rumahnya. Karena si bos orang Jawa Timur, mendol juga jadi makanan kegemaran beliau. Pas acara makan, eh si mendol nongol di sana. Ini kesempatan aku perhatiin betul kira-kira apa saja 'ingredient'-nya.

Kemarin kebetulan aku punya tempe yang udah dua hari nangkring di kulkas. Sayang dong mau dibuang. Entah gimana, kok tiba-tiba ide bikin mendol itu muncul di otakku.

Ini resep mendol a la Tata:

Bahan:
Tempe kemarin (makin lama katanya makin disukai karena baunya yang khas 'menjelang busuk')

Bumbu :
-bawang merah
-bawang putih (sebenarnya cuma bawang putih aja, tapi kok sederhana banget ya, akhirnya karena ragu-ragu aku kasih juga bawang merah cuma komposisinya aku bikin lebih banyak bawang putihnya)
-cabe jemprit merah
-kencur sedikit aja
-garam
-irisan daun jeruk purut
-penyedap masakan

Cara:
1. Tempe dihancurkan
2. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabe jemprit merah, dan garam.
3. Campurkan bumbu yang sudah dihaluskan dengan tempe. Aduk-aduk sampai rata.
4. Bubuhi penyedap masakan dan irisan daun jeruk purut.
5. Pulung-pulung adonan sampai berbentuk oval.
6. Goreng di atas api sedang sampai matang. Jangan di atas api besar soale ntar dalemnya belum mateng.

Kalau udah diangkat dari penggorengan baunya harum banget. Dimakan pakai nasi hangat enak sekali. Tapi kata suami paling cocok sama kuah rawon. Nah, silakan mencoba. Gampang banget ternyata, agak nyesel juga kok baru sekarang bikinin makanan kesukaan suami.

Tidak ada komentar: