Dua foto peyek di gambar (satu peyek kacang tanah, satunya peyek rebon) ini adalah hasil eksekusi resep punya ibuku. Ditulis sendiri sama beliau di buku resepku tanggal 22 Maret 2002 pas beliau datang ke rumah nemenin aku yang lagi bed-rest, hamil anak pertama. Ditulisnya pake tangan, rapiii banget. Khas tulisan orang kuno. Pakai huruf sambung, miring ke kanan.
Nah, ini salinannya.
Bahan adonan dasar peyek:
1. Tepung beras Rose Brand (tepung beras yang baru ditumbuk) -- aku pilih yang bermerek aja lah ya, mana ada di sini beli tepung beras yang baru ditumbuk? :)
Bumbu:
1. Brambang (Bawang merah maksudnya)
2. Bawang (Bawang putih maksudnya)
3. Ketumbar
4. Miri (kemiri maksudnya)
Cara membuat:
1. Taruh tepung pada baskom kecil
2. Bumbu-bumbu diuleg (maksudnya dihaluskan)
3. Cairkan dengan air/santan
4. Adonan ini harus yang sedang-sedang saja, jangan terlalu kental/cair (wuih, susyah ya? :P)
5. Bubuhi irisan daun jeruk (he..he..ujug-ujug muncul daun jeruk, beliau lupa kali nulis tadi)
6. Goreng sesendok demi sesendok dalam minyak yang telah panas, jangan pakai minyak jelantah, menyebabkan peyek alot/tidak renyah.
Selesai. Eh, belum - masih ada catatan akhirnya lho!
Adonan peyek bisa diisi rebon, teri, irisan kacang tanah, kedelai, tholo/kacang ijo. Bila diisi kedelai, tholo, kacang ijo harus disiram air panas, setelah menggelembung tiriskan dan campurkan pada adonan.
Naah...gitu. Di bawahnya ada tulisan tanggal dan kata "Ibu" terus ada tanda tangan beliau. Resmi banget ya? :D
Lantas bagaimana hasil masakanku sendiri? Seperti di foto itulah. Aku isi peyeknya pakai kacang tanah sama rebon. Rasanya? Not bad laaa....:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar